image
SIPA/Bappenas/Hera
24 October 2025

Reviu Dokumen Studi Kelayakan Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu (Hanya Tersedia dalam Bahasa Indonesia)

1. Reviu Dokumen Studi Kelayakan Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu di 3 Kabupaten/Kota

Laporan ini menyajikan hasil tinjauan teknis yang komprehensif terhadap dokumen studi kelayakan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di tiga lokasi — Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Temanggung, dan Kota Bandung. Laporan ini menyoroti tantangan serius terkait peningkatan timbulan sampah di Indonesia, serta pentingnya penerapan pendekatan pengelolaan sampah berkelanjutan seperti Refuse Derived Fuel (RDF), kompos, dan sistem pengelolaan berbasis maggot. Tim konsultan yang bertanggung jawab dalam melakukan reviu mengembangkan alat penilaian standar dengan enam kriteria utama — regulasi dan kebijakan, aspek teknis, ekonomi dan finansial, lingkungan dan sosial, manajemen risiko, serta tata kelola kelembagaan — yang kemudian dijabarkan menjadi 31 sub-kriteria. Reviu ini mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari setiap dokumen studi kelayakan, mengevaluasi kelengkapan dan kedalaman substansi, memberikan rekomendasi untuk menyelaraskan dengan kebijakan nasional, memperkuat aspek teknis dan finansial, serta menjamin keberlanjutan lingkungan dan sosial proyek.

2. Reviu Dokumen Studi Kelayakan Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu di 9 Kabupaten/Kota

Laporan kedua memperluas cakupan penilaian ke sembilan kabupaten/kota tambahan — meliputi Kabupaten Rembang, Tuban, Gianyar, Indramayu, serta Kota Depok, Padang, Bandung, Denpasar, dan Cimahi — dengan total 15 lokasi TPST di 11 pemerintah daerah. Dengan menggunakan kerangka evaluasi enam kriteria yang sama, hasil reviu menunjukkan bahwa proyek dengan kinerja terbaik adalah TPST Gedebage (Kota Bandung) dan TPST Sanggrahan (Kabupaten Temanggung), keduanya dikategorikan “layak.” Namun, sebagian besar lokasi lainnya dikategorikan “layak dengan perbaikan” karena masih terdapat kekurangan dalam kesiapan regulasi, analisis mass balance, struktur pembiayaan, dan keterlibatan masyarakat. Laporan ini menekankan pentingnya kejelasan tata kelola kelembagaan, konsistensi data teknis, serta model keuangan yang stabil untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang proyek. Kesimpulannya, standar evaluasi yang seragam sangat penting untuk membantu pemerintah dan para mitra menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif, sirkular, dan tangguh di seluruh Indonesia.

Untuk informasi lebih mendalam, silakan unduh dokumen di bawah ini (hanya tersedia dalam Bahasa Indonesia).

Reviu Dokumen Studi Kelayakan Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu di 3 Kabupaten/Kota
Reviu Dokumen Studi Kelayakan Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu di 9 Kabupaten/Kota